MILLENNIALS FOR CHARITY

Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke rumah salah satu kerabat untuk berakhir pekan, kita terlibat dalam pembicaraan yang sejujurnya membuat saya bengong.

She said, “Pernah gak sih kamu ngeliat teman kamu yang selalu beruntung, ketika lomba dia menang, hasil ujian juga lebih bagus padahal you work hard for it too. Alam semesta mempunyai rules-nya sendiri tentang take and give. Mungkin temen kamu atau keluarganya sering beramal, dampaknya di keberuntungan temen kamu itu."
Lalu dia menjelaskan bahwa give adalah ketika kamu berdoa dan beramal. 
"Rezeki itu muter terus, ketika kamu banyak memberi dengan ikhlas, kita juga bakal dikasih banyak."

Ketika mendengar kata beramal, rasanya buat saya sesuatu yang besar dan sulit dilakukan menghitung uang jajan yang pas-pasan. Ternyata..

Kata siapa itu mustahil?
Ketika mendengar kata beramal atau charity, saya membayangkan donasi yang harusnya besar. Kerabat saya memberikan perhitungan yang mencengangkan dengan menyumbang beras... hanya dengan Rp 22.500,- katanya.

Ketika saya coba mengunjungi salah satu toko sembako, ternyata benar kita sudah bisa mendapatkan beras pulen seharga 7.500/liter. 1 liter beras tersebut cukup untuk memberi makan 5 anggota keluarga. Kemudian saya membeli 3 liter beras dengan total 22.500 (3 x 7.500) untuk 3 kali waktu makan dalam satu keluarga atau +/- 15 orang untuk sekali makan. 
Gak nyangka kan?

Kita juga dapat menaikkan nominal tersebut sewaktu-waktu ketika rezeki kita sedang berlebih. Kita bisa memutuskan sendiri sesuai kocek kita. Mau menyumbang untuk 1 keluarga boleh... 3 keluarga ayuk..7 keluarga lebih baik, 11 keluarga apalagi. Semampu kita lah..
    

Tidak perlu uang banyak kita bisa beramal
Di awal saya sempat berpikir bahwa kegiatan ini hanya mungkin dilakukan oleh orang dewasa dengan penghasilan yang sudah cukup, ditambah lagi as a millennials dengan berbagai macam needs and wants-nya. Hal tersebut tidak lantas menjadi hambatan kita untuk tidak mulai beramal, bantuan yang kita berikan sekecil apapun menyimpan manfaat yang besar dibaliknya, baik untuk penerima maupun diri kita sendiri.

Lewat percakapan tersebut seketika pandangan saya berubah terhadap rutinitas charity atau beramal. Pada intinya charity merupakan tindakan bermurah hati atau sumbangan untuk membantu sesama, kegiatan ini pun sifatnya tidak perlu terlihat atau tersembunyi layaknya tangan kiri tidak mengetahui apa yang dilakukan tangan kanan.

Contoh dengan beras tadi, seminggu kita sisihkan Rp. 22.500,-, sebulan kita sudah bisa menyumbang empat keluarga. Empat orang kerasanya sedikit ya? Well, kan tidak ada yang tahu kalo kita nyumbang juga..

Kita bisa kok memulai dari orang di sekitar kita
Target aksi baik ini biasanya menyasar orang-orang yang membutuhkan dan disesuaikan dengan bentuk donasi yang akan kita sumbangkan. Mulai dari anak yatim, orang sakit, janda miskin yang masih mempunyai anak kecil atau pasangan tua miskin yang sudah tidak berpenghasilan bisa menerima amal kita.

Tanyakan pada penduduk di lingkungan rumah (penjaga masjid, ibu pemilik warung, tukang pijit mama, dll). adakah orang-orang di sekitar perumahan yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan. Dengan bertanya ke penduduk di daerah rumahmu, si pemberi info bisa menjadi perantara dengan orang yang akan kita bantu. Si pemberi info pun bisa dapat pahala loh.. multiply pahala deh.

Asal tahu caranya!
Sebenarnya banyak cara beramal selain dalam bentuk pemberian beras. Beberapa hal yang mungkin layak kita (as a millennials) coba untuk lakukan adalah:

Use the social media
Makhluk millennials dan social media savvy seperti kita lazim menghabiskan banyak waktu untuk ber-media sosial, salah satunya adalah lewat Instagram. Platform yang satu ini mungkin hanya kita gunakan untuk follow artis favorit atau berbelanja online. Nah, ternyata banyak banget kegiatan crowdfunding yang bertebaran di media sosial dengan beragam isu dan bentuk donasi yang ditawarkan. Berikut beberapa akun yang bisa dicek sebagai awal dari aksi baik kita:

a.      KitaBisa
Bagi kalian yang concern terhadap isu sosial  pasti sudah tidak asing lagi dengan nama ini. KitaBisa merupakan salah satu platform fundraising terbesar yang menghubungkan para inisiator (penggalang dana) dengan pemberi dana di seluruh wilayah di Indonesia. Fitur yang disediakan di situs ini memfasilitasi kita untuk menggalang dana bagi diri kita sendiri seperti beasiswa, gerakan sosial, maupun untuk orang lain yang bahkan kita tidak kenal. Akun instagram mereka cukup aktif meng-update kegiatan fundraising yang sedang berlangsung dan terintegrasi dengan situs utama di Kitabisa.com. Jadi selain memberikan donasi kita dapat berinisiatif untuk memulai menggalang dana!

source: Kitabisa.com

b.      ACT for Humanity
ACT (Aksi Cepat Tanggap) for Humanity lebih memfokuskan dirinya pada isu-isu kemanusiaan hingga di tingkat global, salah satu kampanye yang sedang mereka gencarkan yaitu penindasan terhadap etnis Rohingya. Melalui akun Instagram nya (@actforhumanity), mereka aktif mengajak netizen untuk lebih aware terhadap isu ini dengan menyertakan data infografis, ajakan donasi hingga aktivitas kerelewanan. Selain itu, organisasi ini juga menghimpun bantuan untuk penanggulangan bencana seperti gempa di Aceh yang terjadi beberapa waktu lalu. Kalian bisa kunjungi act.id/rohingya untuk tahu selengkapnya terkait kejahatan genosida terhadap etnis Rohingya beserta cara untuk donasi.

source: act.id

source: instagram.com/actforhumanity/

c.       WeCare.id
Jika kalian tertarik untuk berdonasi pada bidang kesehatan, kalian bisa membantu para penderita yang tidak mempunyai cukup biaya maupun yang hidup di wilayah pelosok dan jauh dari fasilitas kesehatan lewat situs WeCare.id (@wecare.id). Melalui website dan Instagram nya, mereka aktif mengirimkan informasi pasien-pasien yang sedang membutuhkan. Di setiap postingannya, mereka menceritakan kondisi terakhir pasien dan kesulitan yang dialami dalam penanganannya. Selain membantu pasien secara langsung, kita juga bisa membantu ide-ide atau inisiatif terkait dengan health-care.

source: WeCare.id

Check out your favorite brand promo


Ketika mengunjungi store favorit di mall, coba perhatikan promo-promo yang sedang berlangsung. Beberapa clothing brand sering mengadakan kegiatan charity seperti yang dilakukan oleh salah satu merk jeans, Levi’s. Melalui campaign #BerbagiItuKeren, Levi’s mengajak kita untuk mendonasikan jeans lama (Non Levi’s) yang masih layak pakai. Sebagai gantinya, kita akan mendapatkan voucher sebesar 200.000 untuk pembelian jeans berikutnya, cek bit.ly/berbagiitukeren.
source: bit.ly/berbagiitukeren

Do it with your circle
Jika sudah mulai bosan dengan hangout ke mall atau makan cantik, mungkin inilah saatnya bagi kita dan peer group untuk memulai aktivitas baru. Kita bisa memulai diskusi kira-kira kegiatan charity apa yang akan dilakukan, mulai dari berkunjung ke panti, bagi-bagi makanan untuk pengemis atau charity garage sale. A charity project will be a fun, productive and creative thing to do with your friends!

Nah, hal ini yang paling sulit: memulai, biasakan dan pertahankan. Barang yang kita donasikan dapat bervariasi dan diberikan secara bertahap, misal bulan ini beras, lalu bulan depannya lagi alat sholat atau buku tulis. Dengan keikhlasan dan selalu mengingat kebahagiaan yang bakal dirasakan oleh sebuah keluarga akibat pemberian kita, otomatis hal tersebut bakal memotivasi kita untuk doing more and more, bahkan dari apa yang kita pikirkan saat ini.

“ It is when you give of yourself that you truly give.”


Komentar

  1. Setuju, take and give bisa jadi untuk investasi diri. Tapi menurutku ga cuman ngelakuin charity, take and gift bisa dilakuin dgn investasi waktu dan positive idea sama teman. Jadi ga cuman ngasih barang atau uang. Share happiness would help!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju Cut! Apapun hal yang mengandung kebaikan, pasti alam semesta bakal nunjukin something big dibaliknya ;)

      Hapus
  2. MANTAP FAYA! Gue setuju banget. Jadi inget kalimat "Happiness is only real when shared" di film Into the Wild deh.
    Good luck Fayaaaa<3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap gins quotes nya! Thankyou, goodluck jg gina <3

      Hapus
  3. setelah aku baca artikel ini jadi tau ternyata ga cuma belanja aja ya yang bisa online, berbagi juga bisa online. selain membantu hidup kita lebih nyaman ternyata lewat internet kita juga bisa membantu kehidupan orang lain agar lebih baik. terima kasih infonya fayaa sukses selaluuu ❤❤❤

    BalasHapus
  4. Yaa .menurut saya , sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama dimana kita dapat saling membantu dan berbagi kebahagiaan dalam hal ini kita telah mampu dan menunjukan rasa syukur . Mungkin di era sekarang ini banyak cara untuk bersedekah dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi semoga masyarakat dapat menggunakan nya dengan lebih mudah dalam membantu sesama.

    BalasHapus
  5. Halo Faya, ini keren bgt. Tulisan ini membuka pandangan (aku sendiri terutama) bahwa ternyata memberi itu mudah dan banyak jalannya. Selamat menebar manfaat!

    BalasHapus
  6. Halo faya, tulisan kami menginspirasi bgt! Ternyata berbagi itu gampang bgt ya dan ditambah dgn adanya teknologi, jd makin smgt utk berbagi..thank you for sharing🤗

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  8. Kamu membuka tulisan ini dengan membuat orang-orang merenung sejenak tentang cara main alam semesta, membuka pemikiran para pembaca dan mungkin juga menyentilnya..KEREN!! Tulisan ini udah menyadarkan aku besarnya manfaat berbagi dan sederhananya cara yang ditempuh untuk melakukan hal tersebut, terutama bagi orang-orang yang bingung pengen donasi yang trusted dan tepat sasaran tapi lewat media sosial. Good luck and keep inspiring, Fay!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaaa thankyou intan udah baca :$ semoga bermanfaat yah <3

      Hapus
  9. Thank you buat tulisannya. It's feel good by doing good :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga Mas Yoga atas bimbingannya! Sure, a lifetime investment! :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

A Woman’s Love and Nature —  Aleta Baun, Indonesia

The Self Isolating